Saturday, April 4, 2020

Viral, Surat Edaran UNESA Putuskan Ganti Skripsi dengan Artikel Ilmiah Akibat COVID-19

loading...

gatau harus seneng apa gmn, tp tetep ae nggawe artikel ilmiah luwe soro :))) pic.twitter.com/R59jQCA4Fw

— yos (@yosuatrldl) April 2, 2020

Banyak mahasiswa tingkat akhir mengeluhkan sulitnya melakukan penelitian dan mengerjakan skripsi atau tugas akhir di tengah pandemi virus korona baru COVID-19. Himbauan physical distancing, bimbingan online, serta pengambilan data menjadi kendala utama bagi mereka yang ingin menyelesaikan skripsi pada semester ini. 

Tidak sedikit mahasiswa yang meminta agar skripsi atau tugas akhir ditangguhkan akibat pandemi ini, bahkan ada lebih dari 40 ribu yang telah menandatangani sebuah petisi yang mendesak pemerintah meminta diwujudkannya hal tersebut. Selengkapnya dapat dibaca di sini.

Kini, di Twitter telah beredar surat edaran dari rektor Universitas Negeri Surabaya yang mengumumkan bahwa skripsi yang menjadi syarat untuk lulus, akan diganti menjadi artikel ilmiah.

Kebijakan ini diumumkan kemarin, Rabu (1/4), khusus para mahasiswa S1 yang tengah menempuh mata kuliah skripsi di semester genap 2019/2020 ini. Karya ilmiah tersebut nantinya akan dinilai oleh tiga orang dosen, termasuk dosen pembimbing. 

Keputusan yang dihasilkan dalam rapat koordinasi Pimpinan beserta Senat UNESA ini termasuk salah satu langkah pencegahan penyebaran virus korona baru COVID-19 di Universitas Negeri Surabaya.

no skripsi. artikel ilmiah saja👌✔ pic.twitter.com/HtRBV6W60N

— delv (@delvierawrdn) April 2, 2020

Meski begitu, sejumlah mahasiswa merasa bahwa dengan mengganti skripsi menjadi artikel ilmiah tidak banyak membantu, karena masih membutuhkan data, seperti yang dinyatakan oleh @GheAmarta di Twitter.

T-tapikan nyusun artikel ilmiah sama saja prosesnya kek skripsi(?) Butuh data iya, butuh mikir iya, cuma lebi padat dan shiiinnngkat aja bentuknannya. Hwhw podowae jane, ngopo seneng?

— m a r t a a a (@GheAmarta) April 2, 2020

 @urfavoritesiin juga memiliki pandangan yang sama karena skripsi dan artikel ilmiah sama-sama sulit mengerjakannya. Justru, ia memilih mengerjakan skripsi ketimbang karya ilmiah karena bisa bangga ketika cerita ke anak di waktu nanti kelak.

Bikin artikel ilmiah kan sama ribetnya dengan skripsi. Aku sih lebih baik skripsi sekalian jebret nah bisa cerita ke anak "ini kenang2an waktu mama S1 kena dampak corona nak, skripsi tetep bisa selesai" sombongnya bisa semakin tinggi dan melampauinya

— Kembaran Rose (@urfavoritesiin) April 2, 2020

Belum ada penjelsan resmi dari pihak UNESA mengenai perubahan kebijakan ini. Berdasarkan situs resminya, Surat Edaran Rektor UNESA terakhir pada 14 Maret 2020 masih menyebut soal ujian skripsi dan tugas akhir secara onine.

Apa reaksimu melihat ini? Yuk share di kolom komentar!

Comments


EmoticonEmoticon